Gambar Sampul IPS · BAB VI PENYAKIT SOSIAL DAN PENYIMPANGAN SOSIAL
IPS · BAB VI PENYAKIT SOSIAL DAN PENYIMPANGAN SOSIAL
Sugiharso

24/08/2021 13:36:36

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab VI Penyakit dan Penyimpangan Sosial

85

Dalam pergaulanan sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dari norma dan aturan yang

berlaku di masyarakat. Apabila semua angota masyarakat mentaati norma dan aturan

tersebut, niscaya kehidupan masyarakat akan tenteram, aman, dan damai. Namun dalam

kenyataannya, sebagian dari anggota masyarakat ada yang melakukan pelanggaran-

pelanggaran terhadap norma dan aturan tersebut. Pelanggaran terhadap norma dan aturan

yang berlaku dalam masyarakat dikenal dengan istilah penyimpangan sosial. Akibat

penyimpangan sosial ini memunculkan berbagai permasalahan kehidupan masyarakat yang

selanjutnya dikenal dengan penyakit sosial dan penyimpangan sosial.

BAB

VI

PENYAKIT SOSIAL DAN

PENYIMPANGAN SOSIAL

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu memiliki kemampuan untuk

menjelaskan menjelaskan penyakit sosial dan penyimpangan sosial dalam

masyarakat serta berbagai upaya pencegahannya.

PETA KONSEP

Kata Kunci

penyakit sosial, penyimpangan sosial, judi, tawuran, dll

PENYAKIT SOSIAL DAN

PENYIMPANGAN SOSIAL

PENYIMPANGAN SOSIAL

PENYAKIT SOSIAL

JUDI, TAWURAN,

PENYALAHGUNAAN NAPZA,

ALKOHOLISME, DLL

AKSI PROTES, MOGOK KERJA,

DEMONSTRASI, GERAKAN

PENGACAU KEAMANAN, DLL

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

86

A. PENYAKIT SOSIAL

1. Pengertian Penyakit Sosial

Para siswa perhatikan gambar berikut ini (Gambar 6.1). Gambar tersebut menunjukkan

orang yang sedang bermain judi, terjadinya tawuran pelajar dan kecanduan narkoba. Apa

komentar kalian berkaitan dengan gambar tersebut.

Sumber: jpg\\www.co.id

Gambar 6.1

Orang-orang berjudi kartu, tawuran antar pelajar, kecanduan

Narkoba dan pemabuk dengan minum minuman keras.

Apapun komentarmu, gambar 6.1 di atas menggambarkan adanya perilaku kehidupan

anggota masyarakat yang dapat menimbulkan keresahan dan mengganggu ketenteraman

masyarakat. Apabila kejadian tersebut terus terjadi dalam masyarakat, maka perjudian,

tawuran antar pelajar dan mabuk-mabukan tersebut akan menjadi virus bagi mengganggu

kehidupan masyarakat. Masyarakat akan resah dan merasa tidak tenteram. Andaikan tubuh

kita diserang virus, tentu tubuh kita akan merasa sakit. Begitu pula masyarakat yang diserang

virus, tentu masyarakat tersebut akan merasa sakit. Sakitnya masyarakat ini bisa dalam bentuk

keresahan atau ketidak-tenteraman keidupanan masyarakat. Oleh karena itulah, perjudian,

tawuran antar pelajar dan mabuk-mabukan itu dikategorikan sebagai

penyakit masyarakat

atau

penyakit sosial

.

Sebenarnya penyakit sosial itu tidak hanya perjudian, tawuran antar pelajar dan mabuk-

mabukan saja. Masih banyak perilaku masyarakat yang bisa disebut menjadi virus penyebab

penyakit sosial, misalnya: alkoholisme, penyalahgunaan Napza, pelacuran, dan mungkin

masih banyak lagi perilaku masyarakat yang bisa menimbulkan keresahan dan mengganggu

keteraman masyarakat. Berbagai perilaku masyarakat ini dapat dikategorikan sebagai

penyakit sosial, karena dapat menimbulkan keresahan dan ketidak-tenteraman kehidupan

masyarakat.

Faktor apa yang menyebabkan timbulnya berbagai penyakit

masyarakat tersebut!? Para ahli sosiologi (sosiolog) menyatakan

bahwa penyakit sosial itu timbul karena adanya pelanggaran-

pelanggaran yang dilakukan oleh orang atau sekelompok orang

terhadap norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat.

Pelanggaran terhadap norma dan aturan masyarakat inilah

yang kemudian dikenal dengan

penyimpangan sosial

. Dengan

demikian, pada dasarnya penyakit sosial itu ditimbulkan oleh

adanya penyimpangan-penyimpangan sosial yang dilakukan

oleh anggota masyarakat itu sendiri.

Penyakit sosial adalah adalah

perbuatan atau tingkah laku

yang bertentangan dengan

norma kebaikan, stabilitas

local, pola kesederhanaan,

moral, hak milik, solidaritas

angga, disiplin, kebaikan dan

hukum formal.

Bab VI Penyakit dan Penyimpangan Sosial

87

Dari uraian tersebut, lalu apa yang dimaksud dengan penyakit sosial? Siapa yang

dapat mende

fi

nisikai pengertian penyakit sosial? Mari kita cocokkan jawaban kalian dengan

pengertian penyakit sosial berikut ini.

2. Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial

Sebagaimana telah disebutkan, perjudian, tawuran antar pelajar, alkoholisme,

penyalahgunaan Napza, pelacuran dikategorikan sebagai penyakit sosial. Bentuk-bentuk

penyakit sosial tersebut menimbulkan dampak negatif bagi invidu yang melakukan dan

masyarakat sekitarnya.

a. Perjudian

Perjudian merupakan salah satu bentuk penyakit sosial. Perjudian sudah ada di muka

bumi ini beribu-ribu tahun yang lalu. Dalam bermain pun kadang-kadang kita tanpa sadar

telah melakukan perbuatan yang mengandung unsur perjudian secara kecil-kecilan. Misalnya,

dalam bermain kelereng, lempar dadu, bermain kartu, dan sebagainya siapa yang menang

akan mendapatkan hadiah tertentu, yang kalah akan memberikan atau melakukan sesuatu

sesuai kesepakatan. Semua itu menunjukkan bahwa dalam permainan tersebut ada unsur

perjudian. Ada sesuatu yang dipertaruhkan dalam permainan itu.

Dari uraian singkat tadi, lalu apa sebenarnya de

fi

nisi perjudian itu. Kalian ada yang tahu?

Mari cermati de

fi

nisi perjudian berikut ini. Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja, yaitu

mempertaruhkan suatu nilai atau sesuatu yang dianggap nilai, dengan menyadari adanya

sebuah resiko dan harapan terterntu pada peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan

dan kejadian-kejadian yang belum pasti hasilnya.

Perjudian merupakan penyakit sosial yang sangat buruk. Kalian pasti sudah tahu bahwa

tidak ada orang yang kaya karena berjudi. Justru banyak orang jatuh menjadi miskin karena

judi.

Jenis judi bermacam-macam dari yang bersifat sembunyi-sembunyi sampai yang bersifat

terbuka. Yang sembunyi-sembunyi misalnya Togel (totohan gelap), adu ayam jago, permainan

kartu dengan taruhan sejumlah uang. Sedangkan judi yang terbuka, misalnya kuis dengan

SMS dengan sejumlah hadiah uang atau barang.

Perbuatan judi merupakan perilaku yang melanggar terhadap kaidah-kaidah, nilai-nilai,

dan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Pelanggaran ini tidak saja hanya pada adat

dan kebiasaan masyarakat, tetapi juga melanggar norma hukum. Bagi individu atau kelompok

yang melakukan perjudian, maka akan mendapat sanksi baik oleh masyarakat maupun berupa

sanksi hukum. Sanksi masyarakat misalnya dikucilkan oleh masyarakat, dipergunjingkan,

tidak dihargai dan lain sebagainya. Sedangkan secara hukum perjudian merupakan

pelanggaran terhadap KUHP yang harus dipertanggungjawabkan di pengadilan.

b. Tawuran Antar Pelajar

Para siswa, kalian pasti sering mendengar adanya tawuran di kalangan pelajar. Pada

umumnya, tawuran terjadi karena masalah-masalah sepele seperti penghinaan terhadap

seseorang, masalah pertemanan, rebutan pacar, akibat narkoba, alkoholisme, dan lain

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

88

sebagainya. Dari permasalahan antar individu kemudian melebar menjadi solidaritas

kelompok yang pada gilirannya menimbulkan tawuran masal.

Perkelahian antar pelajar merupakan

masalah serius mengingat siswa adalah

peserta didik yang harus tunduk pada

kaidah-kaidah yang berlaku dalam

masyarakat maupun di sekolah. Terhadap

perilaku yang meresahkan ini, maka akan

dikenakan sanksi oleh masyarakat, sekolah,

ataupun sanksi hukum jika terkait dengan

pelanggaran terhadap KUHP. Tawuran

antar pelajar adalah perbuatan yang sangat

tidak pantas dilakukan oleh para pelajar.

Tugas para pelajar adalah belajar, bukan

tawuran atau berkelahi.

c.

Penyalahgunaan Napza

Para siswa, kalian pernah mendengar isitilah Napza? Ayo siapa yang tahu apa itu

Napza. Napza adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif lainnya. Napza

merupakan zat atau obat-obatan yang berpengaruh terhadap susunan syaraf atau otak.

Napza apabila disalahgunakan pemakaiannya akan menimbulkan ketagihan atau

addiction

dan merusak, menimbulkan ketidakmampuan dalam fungsi sosial, pekerjaan, dan sekolah.

Para siswa, betapa berbahayanya penyalahgunaan Napza.

Orang yang menyalahgunakan Napza, pada umumnya karena rasa keingintahuan dan

keinginan untuk mencoba, apakah karena pengaruh pergaulan, pemaksaan, atau kehendak

sendiri untuk merasakannya yang pada akhirnya menjadi kebiasaan dan meneruskannya.

Akibat yang ditimbulkan sangat kompleks karena Napza dapat merusak kecakapan sosial,

kepribadian, pola pikir yang ingin serba cepat, longgarnya norma, dan gangguan

fi

sik seperti

tubuh semaik kering, suka gemetaran, dan tidur siang sementara malam hari begadang.

Penderita ketergantungan NAPZA akhirnya tidak lagi memiliki nilai-nilai moral dan

kecakapan sosial sebagaimana layaknya orang-orang normal.

Sementara dampak pada

fi

sik tampak sangat jelas seperti tubuh menjadi kurus; muka

pucat, merah, layu, cekung, bibir hitam pucat; tangan dan lengan bekas tusukan jarus seperti

gigitan nyamuk, bengkak dan merah; bicara

cadel

(tidak jelas); keadaan kurang terurus, kumal

dan dekil; serta susah buang air besar dan kecil. Sementara itu keadaan emosi sangat sensitif

seperti mudah marah dan sedih; mudah tersinggung; merasa resah dan cemas; perasaan

tidak menentu kadang riang kadang murung; merasa rendah diri dan tidak punya keyakinan

diri; cepat curiga, merasa malu dan mudah kecewa; serta apabila berjanji mudanh ingkar.

Dampak lain yang sangat destruktif adalah pada perubahan pola pikir yang tidak umum, tidak

sempurna dan tidak logis; perilaku yang tidak wajar; keadaan sosial yang tidak lagi dengan

kecakapan; serta kebiasaan-kebiasaan lain yang jelek seperti mengusap muka, menggaruk-

garuk kepala, merokok tidak putus-putus, tidur sewaktu duduk, dan lain sebagainya.

Gambar 6.2

Tawuran antar pelajar di daerah Matraman,

Jakarta pada tanggal 13 Juli 2000 [TEMPO / M. Sa

fi

r

Makki; 30d/478/2000; 2000/08/24].

Bab VI Penyakit dan Penyimpangan Sosial

89

Perubahan perilaku yang kelihatan mencolok, antara lain meninggalkan ibadah, suka

berbohong, membolos sekolah, suka mencuri, dan seks bebas. Selain itu juga akibat-akibat

negatif lain, seperti malas, suka melawan, merusak barang, atau bahkan mencuri.

Dapat dibayangkan tatkala anak keluarga miskin menjadi korban barang setan itu,

padahal harganya sangat mahal. Dari mana mereka memperoleh uang untuk membelinya

kalau tidak melakukan tindak kriminal, seperti mencuri, menodong, merampok, lalu yang

wanita menjual diri dan sebagainya.

Dampaknya, Napza telah membuat generasi muda kehilangan masa depan mereka,

mengingat penyalahgunaan Napza memiliki dampak yang sangat merusak baik bagi dirinya

maupun lingkungannya. Oleh karena itu sangatlah wajar manakala muncul fakta baru bahwa

Napza menimbulkan segudang masalah, baik masalah pelacuran, kriminal, dan bahkan

paling berpotensi menularkan penyakit HIV Aids yang akhir-akhir ini sangat merebak dalam

masyarakat Indonesia.

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang adalah jenis penyakit sosial yang

cukup berat. Selain melanggar kode etik masyarakat, perilaku ini juga melanggar hukum.

Penggunaan narkotika telah diatur dalam aturan formal sehingga tidak boleh disalahgunakan.

Bagi yang menyalahgunakan narkoba, maka akan mendapatkan sanksi hukum sesuai dengan

keterlibatannya dalam penyalahgunaan narkoba tersebut. Dalam hal ini misalnya sebagai

produsen, pengedar, maupun pemakai akan mendaptkan hukuman yang berbeda-beda.

Sebagai pelajar kita harus berprinsip;

“belajar yes, narkoba no”

. Kita sebagai generasi muda

tentunya tidak ingin kehilangan masa depan bukan? Jika menginginkan hidup sempurna,

wajar, dan sukses maka jauhilah narkoba dari kehidupan kita.

Kegiatan

Diskusikan masalah penyalahgunaan Napza di kalangan remaja, dan solusi apa yang

cocok untuk menangani masalah tersebut dalam kondisi sekarang ini.

d. Alkoholisme

Alkoholisme adalah orang yang kecanduan minum-minuman keras yang mengandung

alkohol dalam dosis yang tinggi. Penggunaan atau konsumsi alkohol, dapat menimbulkan

dampak yang sangat merusak baik bagi individu pemakai maupun bagi masyarakat. Dalam

alkohol terdapat racun protopalsmik yang mempunyai akibat menekan pada sistem syaraf.

Dengan demikian ketika orang menggunakan atau mengkonsumsi alkohol secara berlebihan,

maka akan mengganggu sistem syarafnya, sehingga tidak mampu mengendalikan diri baik

secara psikologis,

fi

sik, maupun sosial. Dampak merusak inilah yang menyebabkan ketika

orang mengkonsumsi alkohol akan kehilangan sebagian ingatannya, kemudian melakukan

perjudian, pemerkosaan, dan lebih buruk lagi melakukan pembunuhan. Orang-orang yang

terlibat dalam alkoholisme baik produsen maupun pemakai dikategorikan sebagai penyakit

sosial atau melanggar kaidah-kaidah, nilai-nilai, dan norma-norma yang berlaku dalam

masyarakat.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

90

e. Pelacuran

Pelacuran merupakan peristiwa penjualan diri dengan jalan memperjual belikan badan,

kehormatan dan kepribadian kepada banyak orang untuk memuaskan nafsu-nafsu seks,

dengan imbalan pembayaran. Pelacuran adalah perbuatan perempuan atau laki-laki yang

menyerahkan badannya untuk berbuat cabul secara seksual dengan mendapatkan upah.

Pelacuran adalah perilaku menyimpang dengan tujuan komersial. Perilaku ini melanggar

norma, kaidah, dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Bagi yang melakukan

pelacuran, tidak saja akan mendapat sanksi dari masyarakat, melainkan pula sanksi agama.

Sampai saat ini pelacuran sulit untuk diberantas.

Pelacuran merupakan penyakit sosial yang sangat parah dan sampai sekarang sangat

sulit untuk dihilangkan. Munculnya berbagai macam penyakit kelamin yang mematikan

seperti halnya HIV Aids adalah akibat buruk dari praktek-praktek pelacuran tersebut. Kalian

tentunya tidak ingin terkena penyakit yang mematikan tersebut bukan? Maka jauhilah

praktek-praktek buruk tersebut dalam kehidupan kalian agar bisa menjadi manusia yang

berkepribadian yang disayang oleh semasa manusia dan di sayang Tuhan.

Norma adat pada umumnya melarang pelacuran. Akan tetapi, setiap daerah berbeda

peraturannya, dan kebanyakan norma tersebut tidak tertulis. Pelarangan pelacuran pada

hukum adat didasarkan pada hal sebagai berikut: tidak menghargai wanita, diri sendiri, dan

penghinaan terhadap isteri dan pria yang melacurkan diri, penyakit kotor, dan merugikan

orang lain.

Pelacuran menimbulkan beberapa akibat. Beberapa akibat yang ditimbulkan oleh

pelacuran antara lain sebagai berikut.

1) Menimbulkan dan menyebarluaskan penyakit kelamin.

2) Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga.

3) Merusak sendi-sendi moral, hukum, susila dan agama.

4)

Adanya pengeksploitasian manusia oleh manusia lain. Wanita-wanita pelacur itu cuma

menerima upah sebagian kecil saja dari pendapatan yang harus diterimanya, karena

sebagian harus diberikan kepada germo, calo-calo, centeng-centeng, pelindung dan

lain-lain.

5) Mendorong terjadinya kriminalitas dan kecanduan barang-barang narkotika.

f. Korupsi

Kalian pasti pernah mendengar kata korupsi. Apa itu korupsi? Korupsi berasal dari

bahasa latin,

corruptio

, atau

corrumpere

, yang berarti buruk, busuk, rusak, menggoyahkan

atau memutarbalikkan. Korupsi merupakan perilaku penyelewengan dari tugas tertentu

yang sengaja dilakukan untuk memperoleh keun tungan pribadi atau kelompoknya, baik

uang maupun harta kekayaan.

Korupsi diartikan juga sebagai perilaku pejabat maupun pegawai yang secara tidak wajar

dan tidak sah memperkaya dri atau kelompoknya dengan cara menyalahgunakan kekuasaan

atau kedudukan yang dipercayakan kepadanya.

Bab VI Penyakit dan Penyimpangan Sosial

91

Korupsi meerupakan bentuk penyakit sosial dalam masyarakat. Korupsi dapat dilakukan

sendiri ataupun kelompok. Untuk sesaat korupsi nampaknya menguntungkan. Akan tetapi

korupsi sangat merugikan kehidupan, baik pribadi, keluarga, masyarakat maupun negara.

Bentuk-bentuk korupsi antara lain; penyogokan, penggelapan, pemutarbalikan fakta,

penipuan, maupun penggunaan uang negara secara tidak semestinya. Ganjaran bagi koruptor

(orang yang melakukan korupsi) adalah hukuman penjara, penyitaan kekayaan dan uang

hasil korupsi.

B. PENYIMPANGAN SOSIAL

1. Pengertian Penyimpangan Sosial

Para siswa, coba perhatikan perilaku kehidupan orang-orang di sekitarmu! Kamu

mungkin akan menemukan perilaku orang-orang yang tidak benar, di samping yaitu

perilaku orang-orang yang tidak sesuai dengan norma-norma dan aturan yang berlaku.

Perilaku yang sesuai dengan norma dan aturan inilah yang diharapkan oleh masyarakat,

sedangkan perilaku yang tidak benar tentu tidak diharapkan oleh masyarakat. Perilaku yang

diharapkan masyarakat ini sering disebut

konformitas

, sedangkan perilaku yang tidak sesuai

dengan harapan norma dan aturan masyarakat disebut

penyimpangan sosial

. Konformitas

dan penyimpangan sosial merupakan dua sisi perilaku masyarakat yang bertentangan.

Konformitas cenderung bersifat positif, sedangkan penyimpangan sosial cenderung bersifat

negatif.

Dalam tatanan kehidupan bermasyarakat tentu ada norma–norma dan aturan yang

membatasi perilaku individu maupun kelompok individu. Norma-norma dan aturan itu

dimaksudkan agar kehidupan bermasyarakat dapat berjalan dengan teratur, tertib, aman, dan

damai. Akan tetapi dalam kenyataannya masih banyak

terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap norma

dan aturan tersebut. Pelanggaran ini dilakukan oleh

individumaupun kelompok individu yang kemudian

dikenal dengan penyimpangan sosial.

Dari uraian tersebut, lalu apa yang dimaksud

dengan penyimpangan sosial? Siapa yang dapat

mendefinisikai pengertian penyimpangan sosial?

Mari kita cocokkan jawaban kalian dengan pengertian

penyimpangan sosial berikut ini.

2. Penyebab Penyimpangan Sosial

Mengapa orang melakukan penyimpangan sosial? Faktor apakah yang mendorong

mereka melakukan penyimpangan sosial? Tentu ada alasan dan faktor yang mendorong

mereka melakukan penyimpangan sosial. Mungkin karena pengaruh lingkungannya;

mungkin karena ingin mencapai kepuasan hidup; mungkin hanya ingin meniru orang

lain, mungkin ingin hal lain daripada yang lain; mungkin karena ketidak-puasan terhadap

Penyimpangan sosial adalah perbuatan

atau tingkah laku yang melanggar,

bertentangan, menyimpang atau tidak

sesuai dengan norma, aturan maupun

harapan lingkungan masyarakat. Bisa

juga diartikan, penyimpangan sosial

adalah adalah bentuk perbuatan yang

mengabaikan nilai, norma dan aturan

yang berlaku dalam masyarakat.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

92

sesuatu yang dihadapi; dan masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain yang menjadi

penyebab orang melakukan penyimpangan sosial. Dari berbagai penyebab itu kita dapat

mengidenti

fi

kasi penyebab penyimpangan sosial sebagai berikut.

a. Keadaan keluarga yang carut-marut (

broken home

)

Keluarga merupakan tempat di mana anak atau orang pertama kali melakukan interaksi

dengan orang lain. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam pembentukan watak

(perangai) seseorang. Oleh karena itulah keadaan keluarga akan sangat mempengaruhi

perilaku orang yang menjadi anggota keluarga tersebut. Dalam keluarga yang

brocken

home

biasanya hubugan antaranggota keluarga menjadi tidak harmonis. Keadaan keluarga

tidak bisa memberikan ketenteraman dan kebahagiaan pada anggota keluarga. Masing-

masing anggota keluarga tidak bisa saling melakukan kendali atas perilakunya. Akibatnya

setiap anggota keluarga cenderung berperilaku semaunya, dan mencari kebahagiaan di

luar keluarga. Ia tidak menyadari lagi, apakah perilakunya itu melanggar norma-norma

kemasyarakatan atau tidak, yan penting mereka merasa bahagia. Hal inilah yang mendorong

terjadinya penyimpangan sosial dari masing-masing anggota keluarga.

b. Persoalan ekonomi

Tidak terpenuhinya kebutuhan ekonomi dapat mendorong orang melakukan kegiatan

apa saja, asal bisa memperoleh sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan

ekonominya. Tidak jarang orang mengkhalalkan segala cara untuk mendapatkan uang atau

sesuatu, yang dapat memenuhi kebutuhan ekonominya. Hal inilah yang menyebabkan orang

melakukan kegiatan tanpa menghiraukan norma-norma dan aturan masyarakat. Akibatnya

terjadilah penyimpangan sosial dari orang yang bersangkutan.

c. Pelampiasan rasa kekecewaan

Penyimpangan sosial bsa juga terjadi sebagai bentuk pelampiasan rasa kecewa seseorang.

Apa akibatnya, jika orang mencintai sesorang, tetapi cintanya ditolak oleh orang yang

dicintainya? Apa akibatnya jika seorang anak menginginkan sepeda atau motor, tetapi

keinginannya tidak pernah terpenuhi? Apa akibatnya, jika seorang siswa tidak lulus ujian,

pada hal ia sangat berharap lulus ujian? Tentu rasa kecewa yang ia dapatkan. Kekecewaan

ini dapat mendorog orang atau anak yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu yang

tanpa kendali. Pelampiasan rasa kekecewaan dapat menimbulkan perilaku di luar kendali

orang yang besangkutan. Bahkan ia tidak lagi menghiarukan norma-norma maupun aturan

kemasyarkatan, yang penting ia bisa melampiaskan kekecewaannya. Hal inilah yang

selanjutnya menimbulkan penyimpangan sosial dari orang /anak tersebut.

d. Pengaruh lingkungan masyarakat

Penyimpangan sosial bisa juga bterjadi karena pengaruh lingkungan. Orang yang hidup

di lingkungan penjudi, akan cenderung ikut berjudi; orang yag berada di lngkungan peminum

(pemabuk), akan cenderung ikut mabuk-mabukan; orang yang hidup di lingkungan preman,

akan cenderung berperilaku seperti preman. Contoh-contoh tersebut menggambarkan betapa

lingkungan mudah mempengaruhi perilaku seseorang yang berada di lingkungan tersebut.

Bab VI Penyakit dan Penyimpangan Sosial

93

Oleh karena itu, apabila kehidupan lingkungan tidak sesuai dengan norma-norma sosial,

maka orang yang berada di lingkungan tersebut cenderung juga berperilaku menyimpang.

Akibatnya terjadilah penyimpangan-penyimpangan sosial yang dilakukan oleh orang-orang

yang berada di lingkungan tersebut.

e. Ketidaksanggupan menyerap nilai dan norma yang berlaku

Hal ini umumnya terjadi pada para pendatang baru (penduduk baru) di lingkungan

yang baru. Para pendatang baru yang tidak mampu menyerap nilai dan norma yang berlaku

atau tidak sanggup menyerap atau memahami norma budaya masyarakat akan cenderung

tidak mampu melakukan kegiatan yang sesuai dengan harapan masyarakat. Perilaku orang

ini cenderung semaunya, karena ketidaktahuannya terhadap norma-norma dan budaya yang

ada di masyarakat. Hal inilah yang memungkinkan orang melakukan kegiatan yang tidak

sesuai dengan norma-norma dan budaya kemasyarakatan. Karena ketidatahuannya terhadap

nilai dan norma yang berlaku di masyarakat timbullah penyimpangan-penyimpangan sosial

dari perilaku orang tersebut.

f. Pengaruh kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi melahirkan berbagai alat komunikasi dan alat hiburan yang

serba canggih. Televesi (TV) dan internet merupakan hasil kemajuan teknologi. Program

(acara) televisi tidak semuanya cocok untuk konsumsi anak-anak. Tetapi banyak anak-anak

menikmati acara TV yang seharusnya bukan konsumsiya. Misalnya: acara TV

fi

lm keras,

menyebabkan anak berperangai keras. Perangai keras ini dapat menibulkan perilaku keras

pada anak tersebut yang cenderung menyimpang dari kebiasaan masyarakat. Interet dapat

disalahgunakan untuk mendapatkan gambar-gambar porno. Akibatnya anak-anak yang

belum cukup umur sudah menikmati gambar-gambar porno. Hal ini tentu akan berpengaruh

terhadap perilaku anak tersebut. Besar kemungkinan anak akan berperilaku seks yang

menyimpang. Ini berarti anak telah melakukan penyimpangan terhadap norma-norma

sosial.

Jendela Ilmu

Saat ini, acara TV telah

mendominasi sebagai sarana

hiburan yang paling murah

dan paling banyak dinikmati

oleh masyarakat di dunia,

baik masyarakat kalangan

bawah maupun kalangan

atas.

Sumber: http:\\images.google.co.id

Gambar 6.3

Internet merupakan sumber segala

informasi yang harus selektif pemanfaatannya.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

94

3. Sifat Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial ternyata tidak selamanya berdampak negatif. Ada jenis-jenis

penyimpangan sosial yang justru berdampak positif. Pernahkah kamu melihat sopir bus

wanita, kernet wanita, tukang batu wanita, tukang parkir wanita, sepakbola wanita, gulat

wanita, angkat besi wanita, atau petinju wanita? Berbagai profesi wanita itu pada dasarnya

merupakan bentuk penyimpangan terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat

kita. Umumnya pekerjaan semacam itu adalah pekerjaan kaum pria. Oleh karena itu bentuk

penyimpangan-penyimpangan tersebut juga bisa dikategorikan penyimpangan sosial. Namun

demikian, penyimpangan itu tidak cukup meresahkan dan mengganggu ketenteraman

masyarakat. Bahkan penyimpangan tersebut dapat berdampak positif, karena dapat

mendukung emansipasi wanita. Oleh karena itu, bentuk penyimpangan sosial ini dapat

dikategorikan sebagai

penyimpangan positif

.

Sementara itu, mungkin juga kamu pernah melihat perilaku orang-orang yang cenderung

bertentangan dengan norma-norma masyarakat, dan berdampak negatif bagi lingkungan

maupun kepentingan masyarakat. Misalnya, seks bebas, hubungan seks di luar nikah,

kumpul kebo, pesta corat-coret baju dan rambut ketika lulus sekolah, serta berkendaraan

berkeliling jalan raya dengan memenuhi seluruh badan jalan. Penyimpangan sosial ini dapat

dikategorikan sebagai

penyimpangan negatif

.

Jendela Ilmu

Pesta corat-coret baju dan

rambut, serta berkendaraan

seperti gambar di samping

telah menjadi trend bagi

pelajar saat ini. Perilaku ini

termasuk penyimpangan so-

sial yang harus dihindari, ka-

rena meresahkan masyara-

kat.

Sumber: Suara Merdeka 5 Juni 2005

Gambar 6.5

Pesta jalanan yang dilakukan para siswa

setelah lulus ujian, mengganggu kelancaran lalu lintas.

Sumber: jpg\\www.co.id

Gambar 6.4

Sopir wanita dan Pemecah Batu wanita yang tidak sesuai dengan

norma masyarakat kita, tetapi bisa ditolerir masyarakat karena berdampak

positif.

Bab VI Penyakit dan Penyimpangan Sosial

95

Penyimpangam sosial yang dilakukan secara terus menerus pada umumnya berdampak

negatif bagi kehidupan diri pelaku maupun masyarakat sekitar. Adapun dampak tersebut

adalah munculnya kejahatan yang beruntun.

Contoh: Orang berjudi, apabila kalah (uangnya habis) ada kecenderungan untuk

melakukan penipuan, pemerasan, pencurian, atau perampokan. Perampokan

dapat menyebabkan pembunuhan. Apabila penjudi menang (banyak uang), ada

kecenderungan uangnya untuk foya-foya (mabuk-mabukan, ke pelacuran, dan

perjudian kembali).

Itu hanya salah satu contoh peristiwa kejahatan beruntun. Sebenarnya masih banyak

contoh kejahatan lain yang merupakan dampak dari penyimpangan sosial. Yang pasti bahwa

penyimpangan sosial yang dilakukan secara terus menerus akan berdampak menculnya

kejahatan yang meresahkan dan menganggu ketenteraman masyarakat. Di samping itu,

penyimpangan sosial juga dapat merugikan si pelakunya.

Contoh: Penggunaan narkoba yang dilakukan secara terus-menerus akan menyebabkan

keuangan si pelaku menjadi morat-marit, dan kesehatan mentalnya maupun

fi

siknya

akan menurun.

4. Macam-macam Bentuk Penyimpangan Sosial

a.

Penyimpangan Primer dan Sekunder

Penyimpangan sosial dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu penyimpangan primer

dan penyimpangan sekunder. Apabila penyimpangan sosial itu bersifat sementara, tidak

didominasi oleh si pelaku, dan masyarakat masih bersedia mentolerir, maka penyimpangan

sosial ini dikategorikan sebagai bentuk

penyimpangan primer

. Contoh, membolos sekolah,

membolos keja, menyontek ketika ulangan, pelanggaran rambu lalu lintas.

Namun apabila penyimpangan itu bersifat sementara maupun berkelanjutan, didominasi

oleh si pelaku, dan masyarakat sudah tidak dapat mentolerir, maka penyimpangan sosial

itu dikategorikan sebagai

penyimpangan sekunder

. Contoh, pemerkosaan, perampokan,

pembunuhan.

b. Penyimpangan Sosial Individu dan Kelompok

Penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dapat dilakukan oleh seseorang

secara individual maupun secara kelompok. Apaila penyimpangan sosial dilakukan secara

individual, maka penyimpangan sosial itu dikategorikan sebagai

penyimpangan individual

.

Contoh, pelajar tidak mau belajar, santri di pondok tidak mau mengaji. Namun apabila

penyimpangan sosial dilakukan secara kolektif (berkelompok), maka penyimpangan sosial

itu dikategorikan sebagai

penyimpangan kelompok

. Penyimpangan kelompok biasanya

memiliki dampak yang lebih kuat bagi lingkungan dan masyarakat, dibanding dengan

penyimpangan individu. Hal ini disebabkan penyimpangan kelompok biasanya memiliki

pengaruh yang luas dan kuat terhadap lingkungan dan masyarakat. Contoh, aksi protes,

mogok kerja, demonstrasi, gerakan pengacau.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

96

C. PENGENDALIAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN

PENYAKIT DAN PENYIMPANGAN SOSIAL

Para siswa apa itu pengendalian sosial? Pengendalian sosial adalah upaya atau cara yang

dilakukan masyarakat untuk menertibkan anggotanya masyarakatnya yang menyimpang,

melanggar, atau membangkang terhadap nilai, aturan dan norma. Pengendalian ini dilakukan

untuk mencegah munculnya penyimpangan sosial dan penyakit sosial. Pengendalian sosial

dilakukan agar masyarakat mau mematuhi aturan dan norma yang berlaku. Di samping itu,

pengendalian sosial dimaksudkan agar terwujud keserasian bermsayarakat, tercipta ketertiban

dalam kehidupan, memperingatkan para pelaku untuk tidak berperilaku menyimpang dan

bertetntangan dengan nilai, norma dan aturan.

Lalu bagaimana cara pengendalian sosial, bagaimana bentuk pengendalian sosial dan

lembaga apa saja yang dapat berperan dalam pengendalian sosial? Untuk dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan tersebut, cermati uraian berikut ini.

1. Cara Pengendalian Sosial

Paling tidak ada empat cara untuk pengendalian sosial, yaitu tanpa kekerasaan, dengan

kekerasan, penciptaan situasi yang dapat mengubah sikap dan perilaku, dan penyampaian

nilai norma dan aturan secara berfulang-ulang.

a.

Tanpa Kekerasaan (

persuasif

)

Cara ini dilakukan dengan penekanan pada usaha membimbing atau mengajak berupa

anjuran. Contoh, penertiban PKL (Pedagang Kaki Lima) dengan memindahkan ke lokasi-

lokasi tertentun yang sudah disiapkan.

b. Dengan Kekerasan (

coersive

)

Mestinya langkah ini ditempuh setelah langkah

persuasif

telah dilakukan. Apabila

dengan anjuran, bujukan tidak berhasil, tindakan dengan kekerasan bisa dilakukan. Contoh,

Sumber: Kompas 27 April 2005.

Gambar 6.6

Aksi demo yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat merupakan

penyimpangan kelompok.

Bab VI Penyakit dan Penyimpangan Sosial

97

polisi pamong praja, terpaksa membongkar paksa lapak (termpat berjualan) PKL yang telah

mengabaikan peringatan sebelumnya.

c.

Penciptaan Situasi yang Dapat Mengubah Sikap dan Perilaku (

kompulsi

)

Pengendalian sosial sangat tepat bila dilakukan dengan menciptakan situasi dan kondisi

yang dapat mengubah sikap dan perilaku seseorang. Misalnya, ketika para siswa tidak mau

mengindahkan ketertiban sekolah dengan membuang sampah sembarangan, para guru dan

kepala sekolah justru sering memungut sampah dan memberikan contoh membuang sampah

pada yempat yang disediakan. Contoh lian, ketika para siswa dan guru sering terlambat

masuk sekolah, kepala sekolah justru datang paling awal dan menunggu di pintu masuk

gerbang sekolah. Kalian pasmencari contoh-contoh yang lainti dapat

d. Penyampaian Nilai, Norma dan Aturan Secara Berfulang-ulang (

vervasi

).

Pengendalian sosial juga dapat dilakukan dengan cara penyampaian nilai, norma,

aturan secara berulang-ulang. Penyampaian inii bisa dengan cara ceramah maupun dengan

dibuatkannya papan informasi mengenai aturan, nilai dan norma yang berlaku. Dengan

cara demikian diharapkan nilai, norma dan aturan dipahami dan melekat pada diri individu

anggota masyarakat.

2. Bentuk Pengendalian Sosial

Untuk dapat mencegah dan mengatasi penyakit dan penyimpangan sosial, maka

bentuk-bentuk pengendalian sosial dapat dilakukan melalui cara-cara; cemoohan, teguran,

pendidikan, agama, pengucilan, dan meminta pihak lain menanganinya.

Cemoohan

. Seseorang yang melanggar nilai, norma dan aturan mendapat cemoohan atau ejekan

dari masyarakatnya, sehingga ia malu, sungkan, dan akhirnya meninggalkan perilakunya.

Teguran

. Orang yang melanggar nilai, norma dan aturan diberikan teguran, nasehat agar

tidak melakukan perbuatan yang melanggar nilai, norma dan aturan.

Pendidikan

. Melalui pendidikan seorang individu akan belajar nilai, norma dan aturan yang

berlaku. Dengan demikian ia dituntun dan dibimbing untuk berperilaku sesuai dengan nilai,

norma dan aturan yang berlaku. Pendidikan ini bisa dilakukan di lingkungan keluarga,

masyarakat maupun sekolah.

Sumber: jpeg/image.google.co.id

Gambar 6.7

Kebersamaan anggota keluarga

Kebersamaan anggota kelurga

merupakan sarana untuk

menciptakan hubungan antar

anggota keluarga yang harmonis,

serta saling memberikan perhatian

dan kasih sayang. Hal ini dapat

membantu menghindari terjadinya

perilaku menyimpang.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

98

Agama

. Agama memiliki peran yang sangat besar dalam

pengendalian sosial. Orang yang memiliki agama akan

memahami bahwa melanggar nilai, norma dan aturan

di samping ada hukuman di dunia juga ada hukuman

di akherat. Dengan pemahaman ini maka, individu

akan terkendali untuk tidak melanggar nilai, norma

dan aturan yang berlaku.

Ajaran agama merupakan fondasi/dasar yang

sangat penting untuk membangun generasi yang

berakhlak mulia, sehingga mampu menghindari atau

mencegah perilaku yang meyimpang.

Pengucilan

. Orang yang melanggar nilai, norma dan aturan dikucilkan oleh masyarakat.

Dengan cara macam ini orang akan berpkikir berkali-kali apabila akan berperilaku yang

melanggar dan tidak sesuai dengan nilai, norma dan aturan yang berlaku.

Meminta bantuan pihak lain (fraundulens)

. Pengendalian sosial dapat dilakukan dengan cara

meminta bantuan pihak lain yang dianggap kompeten dalam mengatasi masalah, misal

kepolisian.

3. Lembaga Pengendalian Sosial

Paling tidak ada tiga lembaga pengendalian sosial, yaitu kepolisian, pengadilan dan

adat.

a. Kepolisian

Kepolisian adalah bagian dari lembaga pemerintah yang bertugas memelihara keamanan,

ketentraman, ketertiban masyarakat dan wajib mengambil tindakan terhadap orang yang

melanggar aturan dan undang-undang yang berlaku. Dengan demikian orang yang melanggar

keamanan, melanggar ketertiban, meresahkan ketentraman, melanggar aturan akan diambil

tindakan oleh kepolisian. Selanjutnya yang bersangkutan akan diproses sesuai dengan hukum

dan aturan yang berlaku.

b. Pengadilan

Pengadilan merupakan salah satu lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk

menangani, menyelesaikan dan mengadili dan memberikan sanksi hukuman terhadap para

pelanggar aturan. Siapapun yang melanggar aturan mestinya akan berhadapan dengan

lembaga pengadilan dan mendapatkan hukuman.

c.

Adat Istidat

Adat istiadat adalah aturan atau kebiasaan yang tumbuh dari suatu masyarakat atau

daerah yang dianggap memiliki nilai dan harus dijunjung tinggi dan dipatuhi anggota

masyarakatnya. Dengan adanya aturan dan sanksi dari adat maka pengendalian sosial dapat

terjadi.

Sumber: Suara Merdeka, 10 Januari 2005

Gambar 6.8

Belajar agama

Bab VI Penyakit dan Penyimpangan Sosial

99

Latihan

A. Pilihlah jawaban a, b, c, atau d yang paling tepat!

1.

Perilaku seseorang dikategorikan sebagai penyimpangan sosial apaila perilaku tersebut ...

a. di luar batas toleransi masyarakat.

b. masih dalam batas toleransi masyarakat.

c. bertentangan dengan norma dan aturan masyarakat.

d. Meyimpang dari tujuan yang akan dicapai oleh masyarakat.

2. Perilaku masyarakat dikatakan sebagai penyakit sosial apabila perilaku tersebut ...

a. menimbulkan wabah penyakit dalam masyarakat.

b. menimbulkan keresahan dan mengganggu ketenteraman masyaraka.

c. melanggar norma-norma kemasyarakatan meski tidak meresahkan masyarakat.

d. melanggar aturan pemerintah yang berlaku dalam masyarakat.

3. Penyimpangan sosial dapat dikategorikan sebagai penyimpangan sekunder jika memiliki

ciri-ciri antara lain ...

Tugas 6.1

Ambilah salah satu contoh pnyimpangan sosial yang terjadi di dalam masyarakat di

sekitarmu,kemudian:

1. Sebutkan bentuk penyimpangan sosial yang kamu temukan!

2. Sebutkan penyebab terjadinya penyimpangan sosial tersebut!

3. Identi

fi

kasilah dampak negatif dari penympangan sosial tersebut!

4. Upaya apa yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya penyimpanan

sosial tersebut!

Tulislah hasil karyamu pada kertas folio, kemudian kumpulkan kepada guru!

Rangkuman

Penyakit sosial selalumeresahkan dan mengganggu ketenteraman dan keda-

maian masyarakat. Penyakit sosial merupakan dampak dari penyimpangan sosial

yang dilakukan oleh masyarakat secara terus-menerus. Penyimpangan sosial

menggambarkan perilaku orang atau sekelompok orang yang bertentangan dengan

norma-norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat.

Ada banyak bentuk penyimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Apapun

bentuknya, penyimpangan sosial pada umumnya berdampak negatif, merugikan

pelakunya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, penyimpangan sosial

perlu dicegah. Upaya pencegahan penyimpangan sosial dapat dilakukan dengan

cemoohan, teguran, pendidikan, agama, pengucilan dan cara meminta bantuan pihak

lain yang dianggap kompeten

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

100

a. bersifat sementara, dan masyarakat sudah tidak mentolerir.

b. bersifat sementara, dan masyarakat masih bersedia mentolerir.

b. bersifat berkenjutan, dan masyarakat masih mentolerir.

c. bersifat berkelanjutan, dan tidak didominasi si pelaku.

4. Penyimpangan sosial yang tidak mengganggu ketenteraman masyarakat adalah ...

a. penyimpangan positif.

b. penyimpangan negatif.

c. penyimpangan indvidual.

d. penyimpangan kelompok.

5. Berikut ini yang bukan merupakan penyebab penyimpangan sosial adalah ...

a. brocken home.

b. persalan ekonomi.

c. pelampiasan kekecewaan.

d. kesanggupan menerima norma-norma sosial.

6. Upaya pencegahan penyimpangan sosial perlu melibatkan peran ...

a. keluarga, masyarakat, dan pengusaha.

b. keluarga, masyarakat, dan sekolah.

c. keluarga, sekolah, dan pejabat pemerintah.

d. sekolah, masyarakat, dan pejabat pemerintah.

B. Jawablah dengan singat dan jelas!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penyakit sosial ?

2. Sebutkan ciri-ciri bentuk penyimpangan positif !

3. Jelaskan peran keluarga dalam mencegah penyimpangan sosial oleh anggota

keluarganya!

4. Berilah 4 contoh penyimpangan sosial

5. Jelaskan peranan pemerintah dalam mencegah penyimpangan sosial ?

C. Isilah titik-titik dalam kolom tabel berikut!

No.

Penyimpangan Primer

Penyimpangan Positif

Penyimpangan Kelompok

Contoh Bolos sekolah

Sopir wanita

Tawuran antargang

1

....................................

....................................

....................................

2

....................................

....................................

....................................

3

....................................

....................................

....................................

4

....................................

....................................

....................................

5

....................................

....................................

....................................

Refleksi

Setelah mempelajari materi bab ini, seharusnya kamu telah memahami makna

penyakit dan penyimpangan sosial, bentuk dan dampak penympangan sosial,

penyebab terjadinya penympangan sosial, serta upaya pencegahan penyimpangan

sosial.